Imam Ibnu katsir Rahimahullah,
menceritakan tentang biografi Ibnu Abbas Radiyallahu `anhu dalam
kitabnya Al-Bidayah wannihayah. Beliau berkata, Ibnu Abbas Radiallahu
`anhu menceritakan,” ketika Rasulullah sallallahu `alaihi wasallam
wafat, aku berkata kepada seorang laki-laki anshar, marilah kita
bertanya ( suatu ilmu kepada ) kepada para sahabat Rasulullah, pada hari
ini mereka sangat banyak. Dia menjawab, kamu ini aneh wahai Ibnu
Abbas..! Apakah engkau mengira orang-orang akan membutuhkanmu, sementara
para sahabat Rasulullah berada ditengah-tengah mereka.
Ibnu Abbas berkata : Orang itu tidak
berkenan maka akupun dating kepada para sahbat rasulullah dan bertanya
kepada mereka. Jika aku mendengar ada hadits yang ada pada seorang
sahabat dan aku tidak mengetahuinya, maka aku mendatangi rumahnya,
walaupun ia sedang Istrahat di siang hari. Maka aku menghamparkan kainku
di depan pintunya untuk menlindungiku dari debu yang ditiup angin. Maka
ia pun keluar dan melihatku. Ia bertanya, Wahai sepupu Rasulullah..!
Apa yang membuatmu dating kesini..? Mengapa engkau tidak memintaku untuk
dating menemuimu..?. Aku menjawab, Tidak, aku lebih berhak datang
kepadamu.. Ibnu Abbas berkata, akupun bertanya beberapa hadits
kepadanya.
Ibnu Abbas berkata : Orang anshor itu
berumur panjang, sehingga dia melihat diriku sementara orang-orang
sedang berkumpul di sekelilingku bertanya kepadaku. Orang itu berkata, “
anak muda ini lebih mengerti daripada aku.
Ibnu Abbas berkata sebagaimana
diriwayatkan oleh Abu Khaitsamah An-Nasa`I :” aku mendapatkan kebanyakan
ilmu Rasulullah itu berada di sebuah dusun dari Anshar ini. Suatu
ketika, aku beristirahat siang di depan pintu salah seorang dari mereka.
Jika aku menghendaki agar ia mengizinkanku masuk, pasti ia akan
mengizinkan. Namun, aku melakukan ini demi mencari kerelaan hatinya.
sumber : http://mahadibnuauf.net